Thursday, May 4, 2017

The Alternate Universe

In the alternate universe you will still be here mom.
Cooing over your second grandson. The one that you had been waiting for so long.
Since day one I'm allowed to be a mom.

In the alternate universe you will still be here mom.
Worrying about your grandson being trusted in the hands of his careless mom.
Giving unstopable advice on how I should handle this tiny baby.
That will be our source of everyday argument. Me being annoyed and you being persistent.

In the alternate universe you will still be here mom.
Sending me Whatsapp every single minute. Wanting to know what's the baby doing. Demanding newest photo of him. Changing your profil picture everytime you get them.

In the alternate universe you will still be here mom.
Bragging about your precious grandsons to everyone. How proud and thankful you are on being their grandma. Showering them with lot of gifts and hugs and kisses.

In the alternate universe you will still be here mom.
Instead of writing about the alternate universe that everyone know does not even exist. I will write about how grateful I am that God finally granted your wish. Of this beautiful baby that sleeping beside of me.

I know no one else pray as hard as you did to be able to meet him mom. No one. Not even me. The mom.

So I really hope you two had met on the way between the heaven and the world and if it's true maybe you already gave him your words on how he should be patient being taken care of his inexperience parents.

And looking at how peaceful he is. I wish that is the truth mom and not only my wistful thinking :)

Read more ...

Monday, May 1, 2017

Tentang Bayi : Selamat Datang Langit Biru

25 April 2017

Hari itu kami dijadwalkan kontrol ke dokter kandungan. Akan tetapi setelah sholat subuh saya pergi ke kamar mandi dan menemukan bercak darah di celana dalam saya. Bergegas kami pergi berangkat ke rumah sakit. Mengingat salah satu wanti wanti dokter kandungan saya adalah jika ada flek segera ke UGD.

Di UGD dokter kandungan saya menghampiri dan menginfokan kalau saya sebaiknya menjalani rawat inap untuk obeservasi. Sekalian mendapatkan suntikan pematang paru kalau kalau bayi ini harus dilahirkan. Kehamilan saya ini memang punya riwayat oligohhydromnios atau air ketuban sedikit serta placental calcification atau pengapuran dini plasenta. Sekarang usia kandungan saya 37 minggu. Masih kurang satu minggu dari target minggu lahir yaitu 38 minggu. 


Saya menghabiskan hari dengan menjalani observasi. Belum mandi. Tapi untung sudah sikat gigi. Detak jantung janin dipantau. Tekanan darah saya dipantau. Tes urin. Tes darah. Semua tes menunjukkan hasil yang bagus, hanya saja leukosit atau sel darah putih saya tinggi. Ditakutkan ada infeksi.

Pada sore hari akhirnya saya menjalani USG. Dari hasilnya terlihat bahwa air ketuban saya sudah hampir habis dan setengah plasenta sudah mengapur. Gagal plasenta yang sangat membahayakan bagi janin dapat terjadi kapan saja. Dari hasil pemeriksaan dokter memutuskan bahwa risiko menunggu janin hingga usia 38 minggu jauh lebih besar daripada risiko bayi belum begitu siap lahir pada 37 minggu. Diputuskan bayi akan dilahirkan sehingga saya akan diinduksi malam itu juga.

Dokter dan perawat menjelaskan bahwa akan ada dua tahap induksi. Pertama induksi untuk melunakkan serviks atau jalan lahir dan yang kedua induksi untuk merangsang kontraksi.

Jam 19.00 tahap induksi yang pertama dimulai. Saya dipindahkan ke ruang bersalin yang untungnya kosong malam itu.

Setiap jam perawat datang untuk mengecek detak jantung bayi dan perkembangan kontraksi. Sampai seperempat botol habis tidak ada perubahan berarti pada kontraksi. Perawat menyarankan saya tidur demi menyiapkan tenaga untuk esok hari.

26 April 2017
Pagi hari cairan induksi masih mengalir. Saya masih tidak juga merasakan kontraksi. Perawat melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui perkembangan bukaan jalan lahir. Masih bukaan satu. Mulut rahim masih tebal dan letaknya masih di atas. Perjalanan masih jauh.

Pukul 11.00 ketika cairan habis, dokter memberikan perintah untuk beristirahat selama 4 jam sebelum melanjutkan tahap induksi yang kedua. Induksi tahap kedua mulai dijalankan pada pukul 16.00.

Selama induksi berlangsung lagi lagi tidak ada penambahan kontraksi. Hingga pukul 23.00 dan cairan habis saya hanya merasa sangat mengantuk. Boro boro mules. Tegang di sekitar perut pun tak ada. Di dalam janin malah semakin aktif bergerak. Mungkin karena ketambahan hormon 😅

Saya minta ijin pada suster untuk tidur. Karena ngantuk sudah tak tertahankan lagi. Kata orang yang namanya induksi itu sangat sakit. Karena kontraksi yang dihasilkan berkali lipat dari kontraksi normal. Tapi sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi saya. Dengan tubuh penuh cairan induksi saya malah tidur nyenyak sampai pagi.

27 April 2017
Pukul 06.00 saya pindah ke kamar perawatan biasa. Jam 07.00 dokter masuk ke kamar dan menginformasikan bahwa induksi saya gagal dan saya disarankan (well sebenarnya sedikit diputuskan secara sepihak sih 😅) untuk menjalani c-section siang itu juga. Karena dokter tidak mau ambil risiko lebih lanjut.

Selanjutnya saya menghabiskan pagi terakhir sebagai ibu hamil dengan membaca berbagai artikel tentang C-Section yang selama ini selalu saya lewatkan karena sangat yakin bisa melahirkan secara normal 😅

Pukul 11.00 saya didorong dengan kursi roda ke kamar operasi. Empat puluh lima menit kemudian tangisan bayi memecah ruangan.

Segala puji bagi Allah anak pertama kami, telah lahir ke dunia dengan selamat.

Selamat datang langit biru kesayangan ayah ibu 😊
Read more ...