Thursday, January 26, 2017

Kok Fotonya Porno sih Mbak?

Kadang orang yang Whatsapp dengan saya, mempertanyakan profil picture saya yang katanya porno. Kalau dipikir-pikir itu foto yang saya pakai untuk profil picture di blog ini dan Whatsapp emang rada porno sih 😂
Si Foto yang Ceunah Porno
Sayanya sendiri jelas sopan lah ya. Nah masalahnya ada pada patung tanpa busana di belakang 😅

Buat yang bertanya-tanya itu patung tanpa busana adalah patung David karya Michelangelo Buonarroti. Pematung terkenal asal Italia yang mahsyur di jaman Renaissance. Sejamanlah dengan Raphael, Lenoardo Da Vinci, dan sebagainya.  

Patung David yang ada tersimpan di Galleria dell'Accademia di kota Florence Italia ini adalah salah satu maha karya dari Michelangelo. Konon katanya, saking tingginya skill yang digunakan untuk membuat patung ini, urat-urat nadi di patung terlihat seperti berdenyut dan patungnya sangat hidup.
Bagaimana? terlihat berdenyut dan hidup nggak?
Buat saya yang awam perkara persenian, patung ini sih nampak tak ada bedanya dengan patung-patung lain yang saya lihat di Italia 😜

Hanya saja, patung ini cukup punya makna bagi saya.

Ceritanya, waktu saya kecil saya hobi banget baca buku komik seri tokoh dunia. Saya punya lengkap tuh 25 buku di seri tersebut. Buku tentang Michelangelo adalah salah satu buku yang saya baca berulang-ulang. Sampai rada hapal. Entah kenapa.
Nih buku yang ini. Ada yang punya juga.
Alhasil, bahkan sebelum berkunjung ke Italia, dan melihat dengan mata kepala sendiri karya-karya-nya, saya sudah tahu duluan Michelangelo adalah pemahat patung Pieta, David, dan pelukis langit-langit Sistine Chapel di Vatican. Buat yang tidak tahu itu apa, sila Google ya 😉

Tentu saja ketika mendapat kesempatan berlibur ke Florence, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat langsung Patung David. Penasaran saja, kayak apa sih penampakan patung benerannya. 

Setelah mengantri dua jam di tengah-tengah heat wave Juni 2015, dan membayar tiket sekitar 20 euro seorang, akhirnya saya dan suami bisa melihat Patung David, yang seperti saya bilang, buat saya tidak ada bedanya dengan patung-patung lain di Italia. Hahaha!

Turis-turis lain sih ada yang sampai duduk manis di depan patung sambil memperhatikan setiap lekukannya dengan seksama. Mungkin mereka golongan turis dengan imajinasi tinggi yang bisa melihat urat nadi di patung berdenyut.

Anyway, momen saya melihat David secara langsung adalah salah satu momen dimana imajinasi masa kecil saya saat membaca buku menjadi kenyataan. Memang benar kata orang bijak buku adalah jendela dunia. Sebelum bisa melihat aslinya, bisa ngintip dulu lah lewat baca buku atau kalau jaman sekarang lebih praktis lihat internet 😆 

Tiruan patung David, yang terbuat dari perunggu, bisa dilihat dengan gratis di Piazzale Michelangelo yang juga terletak di kota Florence. Sama pornonya kok :))))
Read more ...

Tentang Bayi : Saya Berjanji Tidak akan Bertanya :)

Dalam empat tahun pertama pernikahan kami, saya dan suami tidak dikaruniai buah hati. Untungnya kami ini termasuk pasangan yang happy go lucky. Tidak terlalu pusing dengan masalah belum hamil. Hari-hari kami berjalan dengan gembira tanpa dihantui pertanyaan mengapa kami belum punya anak. Menikmati hidup yang ada berdua dengan cukup bahagia. At least, bagi kami sih bahagia ya. Orang-orang yang melihat kami sih nampaknya ada saja yang merasa hidup kami seperti kurang bumbu karena belum punya anak. Biarlah itu hak mereka 😛

Akan tetapi, secuek-cuek dan sesantai-santainya saya, tetap saja ada momen-momen yang membuat hati saya sedikit berdesir #halah meskipun tidak sampai baper berlebih. Misalnya saat mendengar kabar orang lain hamil.

Kadang saya merasa left out saat melihat orang lain memamerkan kebahagiaannya dengan si kecil (salahkan sosial media) atau jika ada di tengah kumpulan ibu-ibu yang sepertinya tidak punya topik pembicaraan lain selain anak. 

Sekali dua kali terlintas perasaan khawatir bagaimana kalau kami tidak akan pernah punya anak atau tidak akan pernah dipercaya oleh Allah untuk dititipi keturunan.

Seringkali jiwa ini juga disergap perasaan sebal saat ada orang yang mulai berceramah tentang perkara hamil, sampai terkesan menuduh saya dan suami menolak memiliki keturunan. Orang-orang itu tentu saja tidak tahu apa yang kami lalui dan biasanya komentar mereka hanya saya tanggapi dengan senyum senyum saja. Senyum senyum terus kabur tentunya. Haha!

Ya gimana sih? Andaikan anak bisa dipesan di Amazon. Mungkin saya sudah pesan dari dulu 😅

Nah, sekarang bayangkan, saya yang termasuk golongan cuek saja bisa merasa segitunya, bagaimana dengan orang-orang yang diberi ujian dalam hal keturunan padahal mereka benar-benar mendambakan kehadiran buah hati? 😐

Orang-orang yang sampai menangis hanya karena melihat foto motherhood challenge di social media atau merasa nelangsa meihat perdebatan - perdebatan seputar motherhood, seperti ASIX dan status kerja ibu yang tidak bisa mereka ikuti karena merasa belum "qualified", atau pasangan-pasangan yang harus melalui berbagai macam bentuk perawatan medis yang menyakitkan, mahal, dan tentu saja menguras emosi dan kesabaran hanya untuk dapat menimang buah hati sendiri.

Berbekal pengalaman tersebut, ketika sekarang saya hamil, saya berjanji untuk tidak mau ribut-ribut perkara keturunan. Apalagi jika bertemu teman yang masih belum diberi kesempatan untuk mendapatkan buah hati. Jarang sih memang. Rata-rata teman saya langsung punya anak beberapa saat setelah menikah. Tapi yah siapalah yang tahu isi hati orang. Siapa tahu teman-teman saya yang belum menikah juga sudah segitu inginnya menimang bayi atau yang sudah punya anak pun punya kesedihan karena kesulitan menambah momongan.

Kun faya kun. Hanya itu yang perlu Allah ucapkan saat berkehendak, maka terjadilah semua hal di dunia ini. Baik yang terasa mungkin atau tidak mungkin.

Kapan Allah akan berkehendak dan mengucap Kun Faya Kun?  Ya hanya Allah yang tahu.

Makanya saya tidak akan bertanya kepada siapapun perkara keturunan, jodoh, dan sebagainya. Karena saya tahu yang bisa dan berhak menjawabnya hanya Allah. Kita manusia sih hanya bisa sok tahu saja 😝
Read more ...