Sunday, September 29, 2013

Kelakukan Aneh (Episode 2)


Malam minggu. Menunggu lampu merah 180 detik. Sejoli dengan motor berhenti di depan mobil yang saya kendarai. Motor kopling, helm fullface. Tak berapa lama setelah menyeimbangkan motornya, sang pria membuka helm yang digunakannya, menggantungkannya di setang, lalu memutar badan menghadap sang wanita. Kemudian sambil tertawa tawa bahagia mereka memainkan permainan jempol.
Kelakuan orang kok makin hari makin aneh saja O_o

PS :
Mainan jempol : Semua pemain menyembunyikan jempolnya. Kemudian setiap pemain bergiliran menyebutkan angka. Pemain lain harus memilih untuk mengangkat atau tetap menyembunyikan jempolnya. Jika angka yang disebutkan sesuai dengan jumlah jempol yang terangkat, si pemain yang menyebutkan angka menjadi pemenang. Asik jika dimainkan beramai ramai. Tapi mugkin asyik juga dimainkan sambil menunggu lampu merah. Tak tahulah - -“
Read more ...

Mami dan Babeh Berangkat Haji



Mami dan Babeh, atau dalam kondisi formal dipanggil Ibu dan Bapak, punya keinginan untuk naik haji hanya setelah anak-anaknya lulus kuliah. Alhamdulillah keinginan itu terpenuhi tahun ini. 

Saya   : Mam, nanti begitu sampai langsung berdoa supaya kita cepat dapat rumah dan mami cepet dapat cucu. Fariz maunya anak cewek.
Mami : Iya insyaallah. Tapi Mi kepengennya cucu cowok.
Saya   : Hmmmm.. Aku juga kepengen anak cowok sih. Ya udah nanti diem diem aja mi berdoa anak cowok. Hihihihi!
Mami  : Ah jangan ah. Berdoa yang terbaik aja deh ya. Nggak usah pake cowok cewek.
Saya   : Ya udah mi, tapi tolong disebutin di doanya nanti cucu mami kuliahnya di MIT ya. Jangan salah Mi. MIT yang di Amrik itu loh.
...
...
Mami  : Haisshh...udah udah. Segala kok mau diatur. Kuliah di ITB aja jadinya nggak nggenah kayak kamu kamu begini, gimana kalo di Amrik segala. Mandi aja sana kamu. Terus bantu beres beres.


Hihihi! Ya deh apapun yang terbaik aja.

Semoga menjadi haji mabrur, dan kembali dengan selamat. Selamat menikmati perjalanan ini Beh Mi. You, more than anyone in my world, really deserves this :)
Read more ...

Tuesday, September 10, 2013

Jadi Isteri Catatan 15 Bulan : Cari Wohnung


Tidak pernah kami sangka bahwa tantangan terberat pertama kami sebagai suami isteri adalah cari Wohnung atau tempat tinggal di Jerman. Hahaha! Sampai pengen nangis rasanya. Padahal saya jarang nangis.

Gimana nggak pengen nangis. Syarat yang kurang untuk mengurus visa spouse hanyalah kontrak rumah dan sampai sekarang kami masih ditolak tolak oleh Vermieter atau pemilik Wohnung dengan alasan alasan yang (bagi saya), kurang masuk akal. Pasangan menikah, pasangan asia, dsb dsb.

Salah satu teman suami yang juga doktoran di Uni Stuttgart sudah memiliki 3 anak. Akan tetapi tidak seperti suami saya yang mendapat tunjangan Wohnung cukup besar, beliau tidak mendapatkan tunjangan. Padahal Wohnung yang beliau sewa harus lebih besar, karena adanya peraturan luas tempat tinggal.  Ketika kami mengeluh susahnya mendapat Wohnung beliau cuma tertawa sambil berkata :

“Suami isteri kalau niatnya baik pasti ada rejekinya. Tenang saja. Pelan pelan jangan grusa grusu”

Ah...Amin. Semoga niat kami untuk berkumpul lagi diridhoi dan urusan Wohnung ini bisa selesai secepatnya :D
Read more ...