Sunday, January 20, 2013

Minum Susu


“Ih kamuh, jangan suka minum susu. Susu bikin gede badan tauk. Entar susah dapat jodoh.”
“Iya ari kamu, alay tauk minum susu.”

Dua orang anak SMA memberitahu teman mereka lainnya yang sedang minum sekotak susu UHT.
Kasian ya anak anak jaman sekarang. Minum susu aja jadi alay dan susah dapet jodoh.
Read more ...

Tuesday, January 15, 2013

Percakapan Pagi Tentang Politik


Kata Oom saya yang berkecimpung di dunia politik, jadi orang, terutama orang yang sudah diberi kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan memiliki wawasan yang luas, tidak boleh cuek sama politik.
Tidak boleh buta.
Tidak boleh tidak peduli.

Kenapa?

Karena hukum, peraturan, dan kebijakan dibuat oleh orang-orang yang dipilih dengan cara politik.

Jangan sampai menjadi orang yang buta saat memilih. Sehingga asal saja menggunakan suara untuk memilih seseorang (calon pembuat hukum) tanpa mengenal dan mengetahui “hatinya”.

Saat kebanyakan orang Indonesia memilih untuk menjadi buta, janganlah  heran kalau nantinya muncul peraturan atau hukum yang ajaib.  Kitalah yang, sadar atau tak sadar, telah membiarkan orang-orang dengan pikiran ajaib tersebut terpilih.

“Menurut kamu, kenapa korupsi tidak bisa dibasmi?” Tanya Oom saya. “Sederhana saja, karena pembuat hukum yang terhormat tidak menginginkannya.” Jawab beliau kemudian.
“Kita memilih orang-orang yang tidak ingin korupsi dibasmi. Jadi jangan terlalu heran kalau sekarang korupsi tidak bisa dibasmi”

“Saat kamu dan teman-temanmu yang pintar-pintar bersikap tidak peduli, tersisalah orang-orang lain yang tidak cukup pintar untuk memilih. Orang orang yang dengan gembira memilih dengan imbalan dan janji a la kadarnya.
Dan ketika hukum sudah berlaku dan negara sudah kehilangan arah, baru kalian akan  menyadari bahwa semuanya sudah terlambat.”



Di televisi ada tayangan dimana orang-orang bernyanyi dengan gembira bersama salah satu tokoh yang berniat menjadi orang nomor satu di negeri ini.

“Kedatangan mu kutunggu” Dendang beliau. Kemudian tepuk tangan penontonpun  membahana.

“Bagaimana? Masih mau tidak peduli?” Tanya Oom setelah beberapa saat mengamati tayangan tersebut.

Sayapun menggeleng cepat.

Read more ...

Sunday, January 13, 2013

Karena Tidur Nggak Perlu Mikir


"Gendut ayo bangun. Jangan tidur terus."
"Nggak mauuuu. Enakan tidur. Tidur nggak perlu mikir."






Read more ...

Saturday, January 12, 2013

Embah Pengen Sepatu Buaya


Nenek saya, biasa saya panggil Embah, umurnya 76 tahun. Masih muda untuk ukuran Nenek nenek. Secara saya cucu pertama.

Suatu hari Embah bilang pengen sepatu karet yang empuk. Kata Embah temen temennya banyak yang pakai sepatu karet dan bilang sepatu karet enak buat jalan.

Sepatu karet empuk yang saya tau ya sepatu buaya. Saya juga pakai sepatu buaya karena sebagai pejalan kaki, alias tukang naek angkot, sepatu buaya emang paling sip buat menerjang jalanan kota yang akhir akhir ini sering banjir. Soalnya cepet kering.

Saya ajak Embah ke Mall yang ada toko sepatu buaya-nya. Ke Mall, karena saya nggak pernah beli sepatu buaya di pinggir jalan. Bukannya sombong atau sok oye,  tapi ukuran kaki saya 9. Di pinggir jalan nggak ada yang jual sepatu buaya ukuran 9.

Sampai di toko, Embah mulai pilih pilih sepatu buaya dengan gembira. Temen temen Embah bilang sepatu buaya harganya murah, paling cuma 30 ribu, jadi tiap kali Embah nyoba sepatu sengaja nggak saya kasih lihat price tag-nya soalnya bisa shock kalau tau harga sepatu buaya asli berapa. Hehe!

Sudah terpilih sepatu yang cocok, saya bawa itu sepatu ke kasir buat dibayar. Saya bilang saya aja yang bayar, mumpung ada uang karena saya habis dapat bayaran kerjaan.

Waktu Saya ke kasir, Embah jalan jalan sendiri di sekitar toko lihat lihat sepatu yang lain, kemudian  terbacalah itu price tag :)))

Sadar harga sepatu yang baru saja dipilih berapa, Embah langsung lari ke kasir dan melarang saya bayar. Tapi ya telat orang sudah dibayar. Hahaha.

Sepanjang jalan pulang saya diomelin deh. Katanya beli sepatu mahal mahal. Padahal beli aja yang di pinggir jalan.
Saya bilang yang asli lebih empuk dan awet. Coba saja Embah rasain nanti.

Beberapa hari kemudian Embah nelepon.

Mbak, Embah ke pasar baru pakai sepatu dari Embak. Enak empuk, jalan 3 jam nggak capek.

Hehe!







Read more ...